jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

ABORTUS INKOMPLIT

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Monro melaporkan bahwa fetus dengan berat 397 gram dapat hidup terus. Sunguhpun bayi dengan BB 700 – 800 gram dapat hidup, tapi hal ini dianggap sebagai suatu keajaiban. Makin tinggi BB anak waktu lahir, makin besar kemungkinannya untuk dapat hidup terus. Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetur sangatlah banyak diantaranya : Kelainan ovum sekitar 50 – 80 %, Kelainan genetalia ibu, gangguan sirkulasi plasenta, penyakit-penyakit ibu, antagonis thesus, terlalu cepatnya capus luteum menjadi atrafi.
Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15%. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan karena abatus buatan banyak yang tidak dilaporkan.
Di RS. Pringadi Medan juga mendapati angka 10% dari seluruh kehamilan terjadi abortus, 80% dari abortus terjadi pada bulan ke 2-3 kehamilan. (Mochtar, rustam.1998)

1.2  Tujuan
1.2.1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus inkomplit.
1.2.2.      Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Asuhan kebidanan pada Ny.”K” G11P10001 UK 8 minggu 6 hari dengan abortus inkomplit dapat menerapkan 7 langkah asuhan kebidanan menurut Helen Varney, yaitu :
1.      Melakukan pengkajian data
2.      Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan
3.      Mengantisipasi masalah potensial
4.      Mengidentifikasi kebutuhan segera
5.      Melakukan intervensi
6.      Melakukan Implementasi
7.      Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.

1.3  Cara Penyusunan
Adapun teknik yang digunakan dalam penyusunan data, diantaranya adalah :
1.3.1        Wawancara
Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien, keluarga atau tenaga kesehatan lain untuk mendapatkan data subyektif.
1.3.2        Observasi
Adalah pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.3.3        Pemeriksaan Fisik
Yaitu pemeriksaan klien yang meliputi inpeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.
1.3.4        Study Pustaka
Yaitu mempelajari buku-buku dan makalah yang berhubungan dengan kasus Ny.”S”.
1.3.5        Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu pemeriksaan menegakkan diagnosa seperti pemeriksaan laboratorium.
1.3.6        Dokumentasi
Yaitu dengan melihat data dalam status klien.



1.4  Manfaat
1.4.1        Bagi klien dan keluarga
Agar keluarga memahami tentang keadaan bayinya sehingga keluarga bisa kooperatif dengan tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan kebidanan.
1.4.2        Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”K” dengan abortus inkomplit sesuai dengan ilmu yang telah didapat.
1.4.3        Bagi Institusi pendidikan
Sebagai bahan Pustaka dan perbandingan pada kasus abortus Inkomplit.
1.4.4        Bagi lahan praktek
Sebagai bahan perbandingan dalam memberikan Asuhan Kebidanan.

1.5  Tempat
Asuhan kebidanan pada Ny.”K” G11P10001 umur kehamilan 8 minggu 6 hari dengan abortus inkomplit didapatkan penulis saat praktek klinik kebidanan di PONED puskesmas Bandar Kedung Mulyo Jombang tanggal 27 April 2007.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Konsep Dasar Abortus
2.1.1        Definisi
Keguguran adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandunagn dengan BB kurang dari 1000 gr/ umur kehamilan kurang dari 28 minggu. (Manuaba. 1998).

2.1.2        Etiologi
Faktor yang memnyebabkan kematian fetus adalah faktor ovum sendiri, faktor ibu dan faktor bapa.
1.      Kelainan ovum
Pada ovum abnormal 6% diantaranya terdapat degenerasi hidatid vilu. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum berkurang kemungkinan kalau kehamilan sudah lebih dari 1 bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan ovum (50-80%).
2.      Kelainan genetalia ibu
-          Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus bikornus, dll)
-          Kelainan letak dari uterus seperti retrafleksi uteri fiksata.
-          Tidak sempurnanya persiapan uterus menanti nidasi yang telah dibuahi.
-          Uterus terlalu cepat teregang (nda, kehamilan ganda).
-          Distorsio uterus
3.      Gangguan sirkulasi plasenta
Dijumpai pada ibu yang menderita penyakit refatis, hipertensi, hoksemia gravidarum, anomaly plasenta, dan endarteritis oleh lues.

4.      Penyakit-penyakit ibu
Misalnya pada :
-          Penyakit Infeksi yang memnyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis, rubeola, demam malta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu/ invasi kuman/ virus pada fetus.
-          Keracunan nikotin, gas racun, alcohol, dll.
-          Ibu yang arfiksia pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemi gravis.
-          Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid, kekurangan vitamin A, C, atau E, diabetes melitus.
5.      Antagonis Rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fesus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6.      Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrafis; / faktor serviks yaitu inkompetensi serviks, servisitis.
7.      Perangsangan pada ibu yang memnyebabkan uterus berkontraksi umpamanya : sangat terkejut, obat-obatan uterotonika, ketakutan, laparotomi, dll.
8.      Penyakit Bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasis kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (alcohol, nikotin dll) sinar roentgen, avitaminosis.

2.1.3        Jenis-jenis abortus
Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22 minggu). Tahap-tahap abortus spontan meliputi :
-          Abortus Imminens (kehamilan dapat berlanjut).
-          Abortus Insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi abortus Inkomplit/ komplit).
-          Abortus Inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).
-          Abortus Komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).
Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas.
Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman/ dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal/ keduanya.
Abortus sepihak adalah abortus yang mengalami komplikasi berupainfeksi (sepsis).
2.1.4        Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan
Serviks
Uterus
Gejala/tanda
Diagnosis
Bercak hingga sedang
Tertutup
Sesuai dengan usia gestasi
Kram perut bawah
Uterus lunak
Abortus Imminens
Sedikit membesar dari normal
limbung/ pingsan
nyeri perut bawah
nyeri goyang pasio
massa adneksa
cairan bebas Intraabdomen.
Kehamilan ektopik terganggu
Serviks tertutup/ terbuka
Uterus lebih kecil dari usia gestasi
Sedikit/ tanpa nyeri perut bawah
Riwayat ekspulsi hasil konsepsi
Abortus komplit
Sedang hingga banyak
Terbuka
Sesuai usia kehamilan
Kram/nyeri perut bawah
Belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi.

Abortus Insipiens
Kram/ nyeri perut bawah.
Ekspulsi sebagian hasil konsepsi.
Abortus Inkomplit
Terbuka
Lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
Mual/ muntah.
Kram perut bawah
Sindrom mirip pree klampsia
Tak ada janin, keluar jaringan seperti anggur.
Abortus mda

2.1.5        Penanganan Abortus Spontan
1.      Abortus Imminens
·         Tidak perlu pengobatan khusus/ tirah baring total.
·         Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan/ berhubungan seksual.
·         Jika perdarahan :
-          Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa,
-          Terus berlangsung : USG
2.      Abortus Insipiens
·         Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan Aspirasi Vakom Manual (AVM). Jika tidak dapat segera dilakukan.
-          Berikan ergometrin 0,2 mg 1M (dapat diulang sesudah 15 menit jika perlu).
-          Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
·         Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu
-          Tunggu Ekspulsi spontan hasil konsepsi, kemudian evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.
-          Jika perlu, lakukan infus 20 menit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (RL/ garam fisidogik) dengan kecepatan 40 tetes/menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
-          Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
3.      Abortus Inkomplit
·         Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16 minggu evakuasi dapat dilakukan secara digital/ dengan cuman ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg 1M/ misoprostol 400 mcg per oral.
·         Jika perdarahan banyak/ terus berlangsung dan usia kehamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan :
-          Aspirasi Vakum Manual. Evaluasi dengan kuret tajam sebaiknya dilakukan jika AVM tidak tersedia.
-          Jika evakuasi belum dapat dilakukan beri ergometrin 0,2 mg 1M/ Misoprostol 400 mcg per oral.
4.      Abortus Komplit
·         Tidak perlu evakuasi
·         Observasi untuk melihat perdarahan banyak.
·         Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfat firosus 600 mg/hr selama 2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi.
·         Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.

2.1.6        Komplikasi Abortus
1.      Perdarahan.
2.      Perforasi : Sering terjadi sewaktu Dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.
3.      Infeksi dan titanus.
4.      Payah ginjal akut.
5.      Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh :
a.       Perdarahan yang banyak yang disebut syok hemoragik.
b.      Infeksi berat atau sepsis disebut syol septik/ endoseptik.


BAB III
TINJAUAN KASUS

I.             PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian        :  27 April 2007
Jam                                 :  07.00 WIB
A.    Data Subyektif
1.      Biodata
Nama            :  Ny.”k”
Umur            :  30 th
Agama          :  Islam
Pendidikan   :  SMP
Pekerjaan      :  IRT
Penghasilan  :  -
Kawin ke      :  1
Lamanya      :  5 th
Alamat         :  Bangi, Waromarto
                        Purwoasri
Nama            :  Tn.”B”
Umur            :  40 th
Agama          :  Islam
Pendidikan   :  SD
Pekerjaan      :  buruh Tani
Penghasilan  :  Rp 15.000/ hr
Kawin ke      :  1
Lamanya      :  5 th
Alamat         :  Bangi,Waromarto
                      Purwoasri

2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan keluar darah banyak mulai kemarin sore jam 16.00 WIB, pusing dan myeri perut bagian bawah.
3.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan keluar darah mulai dari jam 16.00 WIB tanggal 26 April 2007. Ibu sudah menghabiskan 3 jarik dan 5 softek penuh untuk menampung darahnya. Tanggal 27 April 2007 keluarga memanggil Bidan “H”. Setelah diperiksa oleh Bidan “H” ibu langsung dikirim ke puskesmas Bandar Kedung Mulyo. Ibu tiba jam 07.00 WIB. Dilakukan Inspeksi pada genetalia oleh Bidan “P” darah keluar banyak dan bergumpal-gumpal, warna darah merah segar sebanyak 3 softek penuh.
Lampiran surat rujukan
Kepada
Yth. Bidan VK
Di
Bandar Kedung Mulyo Jombang


Dengan hormat, bersama ini kami kirimkan
Px nama    :        Ny. Karyatin
Umur      :  30 th
Alamat   :  Bangi, WaromartoPurwoasri


Dengan keluar darah porvaginam mulai kemarin sore jam 16.00 WIB banyak, amenorrhea 2 bulan
K/u pucat, anemia T : 80/50 mmHg
Jam 06.30 WIB panggil Bidan – kirim.
Mohon untuk penanganan dan pertolongan lebih lanjut atas bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.



Hormat kami

Hera. P.

4.      Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah mempunyai penyakit menular dan menahun seperti jantung, asma, darah tinggi, kencing manis dan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit asma, jantung, darah tinggi, kencing manis dan tidak ada keturunan kembar.
6.      Riwayat Kebidanan
a.       Riwayat menstruasi
Menarche        :  11 tahun
Siklus haid      :  28 hari
Lamanya         :  7 hari
Banyaknya      :  1-2 softek/hr
Dismenorhea   :  Tidak pernah
Flour albus      :  Tidak pernah

b.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak ke
Umur
Persalinan
nifas
Jenis kelamin
Penolong
Jns persalinan
Penyulit
BBL
PB
A-S
H/M

1
3,5
P
Bidan
Spontan
-
3300
52
7-9
H
Normal
2

HAMIL INI

c.       Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
Hamil ke       :  2
HPHT           :  27-04-2007
TP                 :  24-11-2007
UK               :  8 minggu 6 hari
ANC
                     Baru pertama kali periksa
Obat-obat yang pernah didapat       :  -
Penyuluhan yang pernah didapat     :  tidak ada



d.      Riwayat Gynekologi
Ibu sebelumnya tidak pernah curet, ibu juga tidak pernah mempunyai penyakit kanker, tidak pernah operasi kanker rahim, tidak pernah operasi perut.
e.       Riwayat KB
Ibu mengatakan menggunakan metode KB suntik 3 bulan sekali di Bidan.
7.      Keadaan Psikologi
Ibu tidak tahu kalau beliau hamil, setelah beliau tahu bahwa ibu hamil, ibu merasa sedih karena tidak menjaga kehamilannya.
8.      Keadaan sosial budaya
Ibu tidak pernah tarak, ibu hanya makan makanan seperti biasa dan tidak ada yang istimewa.
9.      Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Selama hamil      : Makan : 3x/hari 1 piring nasi laku banding, sayur asem.
                              Minum : ± 5 gelas/hari, air putih dan teh.
Selama dirawat  : ibu puasa
b.      Pola Aktifitas
Selama hamil      :  Menyapu, mengepel, memasak, dan mencuci.
Selama dirawat  :  Ibu hanya terbaring di tempat tidur.
c.       Pola Istirahat
Selama hamil      :  Siang 13.00 WIB - 14.00 WIB, Malam 21.00 WIB – 04.00 WIB
Selama dirawat  :  Ibu sulit istirahat karena merasakan sakit.
d.      Pola Eliminasi
Selama hamil      :  BAB 1x/hr konsistensi lembek, warna kuning, bau khas.
BAK 4x/hr warna kuning, jernih, bau khas, tidak sakit.
Selama dirawat  :  Belum BAB dan BAK
e.       Personal hygiene
Selama hamil      :  Mandi 2x/hr, gosok gigi 2x/hr, ganti baju 2x/hr, keramas 2x/mgg, ganti CD 2x/hr dan bila basah
Selama dirawat  :  Belum mandi, gosok gigi, ganti baju 1x/hr, ganti softek 3x/hr, ganti jarik 3x/hr.
f.       Pola seksualitas
Selama hamil      :  2x/mgg dan tergantung keinginan suami.
Selama dirawat  :  tidak berhubungan.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum        :  Lemah
Kesadaran                :  Composmentis
Postur tubuh             :  Lordosis
Cara berjalan            :  Tegak
BB sebelum hamil    :  50 kg
BB sekarang             :  53 kg
Kenaikan BB           :  3 kg
Lila                           :  27 cm
2.      Tanda-tanda vital
Tensi                         :  100/60x/menit
Nadi                         :  120x/menit
S                               :  37,2 0C
RR                            :  20x/menit

3.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
Kepala                      :  Rambut hitam, kulit kepala bersih dan tidak berketombe.
Muka                        :  tidak oedema, pucat, tidak cloasma gravidarum, tampak lemah, muntah (+) 1x, berkeringat.
Mata                         :  Conjungtiva tidak merah muda, sclera putih.
Hidung                     :  Bersih, tidak ada polip.
Mulut                       :  Mukosa bibir agak kering, bibir pucat, stomatitis, caries.
Telinga                     :  Simetris, tidak ada serumen, bersih.
Leher                        :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembendungan vena jugularis.
Axilla                       :  Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Mammae                  :  Terdapat hiperpigmentasi areolla mammae, putting susu menonjol, bersih.
Abdomen                 :  tidak ada bekas luka operasi, perut membesar sesuai usia kehamilan.
Punggung                 :  Simetris, tidak ada benjolan.
Genetalia                  :  Tidak ada varises, tidak ada odema, ada pengeluaran pervaginam (darah segar bergumpal banyak), tidak ada condiloma akuminata.
Anus                         :  Bersih, tidak ada hemorrhoid.
Extrimitas atas         :  Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada odema, Jumlah jari-jari lengkap, di tangan sebelah kanan terpasang infuse RL digrojog.
Extrimitas bawah     :  Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada odema, Jumlah jari-jari lengkap.
b.      Palpasi
Kepala                      :  Tidak ada benjlan.
Leher                        :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada                        :  Pada payudara tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, colostrums-/-.
Abdomen                 :  Fundus uteri tidak teraba di atas sympisis.          
c.       Auskultasi
Dada                        :  Tidak ada ronchi dan tidak ada wheezing.
Abdomen                 :  Bising usus 10x/mnt.
d.      Perkusi
Reflek patella +/+
4.      Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan
5.      Pemeriksaan dalam                                         Jam 07.30 WIB
Dilakukan oleh Bidan “P” dengan hasil f lengkap, teraba massa.
6.      Pemeriksaan penunjang
Hb 8,4 gr%.

Kesimpulan : GIIP10001 Multigravida, UK 8 minggu 6 hari, KU ibu lemah dengan abortus inkomplit.


II.          IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx :  Ny.”K” GIIP10001 Multigravida, UK 8 minggu 6 hari, KU ibu lemah dengan abortus inkomplit.
Ds  :  ibu mengatakan keluar darah banyak mulai kemarin sore jam 16.00 WIB.
Pusing dan nyeri perut bagian bawah.
Do :  Kondisi umum ibu lemah
Tanda-tanda vital
Tensi                      :  100/60x/menit      
Nadi                      :  120X/menit
S                            :  37,2 0C
RR                         :  20x/menit
Mata          :  Conjungtiva tidak merah muda, sclera putih.
Mulut        :  Mukosa bibir agak kering, bibir pucat, stomatitis, caries
Genetalia   :  Tidak ada varises, tidak ada odema, ada pengeluaran pervaginam (darah segar bergumpal banyak), tidak ada condiloma akuminata.
VT dilakukan oleh Bidan “P” dengan hasil f 2 jari, teraba massa
Hb’ 8,4 gr%
Masalah  :  Anemia sedang
Kebutuhan         :           -  LIE tentang makanan yang banyak mengandung zat besi.
-    Pemberian tablet Fe
-    Asupan nutrisi
-    Istirahat yang cukup
-     
III.       ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Anemia berat
Ds  :  Ibu mengatakan keluar darah banyak mulai kemarin sore jam 16.00 WIB dan pusing
Do :  Hb 8,4 gr%

IV.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi dan tindakan curetase.

V.          INTERVENSI
Dx                :  GIIP10001 multigravida, UK 8 minggu 6 hari, KU ibu lemah dengan abortus Inkomplit.
Tujuan          :  setelah dilakukan Asuhan Kebidanan 11x30 menit diharapkan kondisi ibu membaik.
Kriteria hasil    : Ku ibu baik
TTV
r     :  antara 100/70 – 130/90 mmHg.
N   :  antara 72 – 96 x/menit.
S    :  36,5 – 37,5 0C
RR :  16 – 24 x/menit.
Perdarahan berhenti
Sisa jaringan keluar.

Intervensi     :
a.       Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga.
Rasional :  Akan menciptakan kerjasama dan hubungan baik antara klien dengan petugas kesehatan.
b.      Observasi TTV
Rasional :  TTV merupakanparameter utama untuk mendeteksi adanya kalainan pada tubuh.
c.       Persiapan tindakan curetase dan anastesi
Rasional :  Mempermudah jalannya curetase.
d.      Anjurkan ibu untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
Rasional :  Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, diharapkan ibu bisa lebih tenang dan nyaman.
e.       Observasi TTV dan perdarahan pasca tindakan curetase.
Rasional :  Parameter utama untuk mendeteksi Kelainan pda tubuh.
Masalah        :  Anemia sedang
Tujuan          :  Setelah dilakukan Asuhan kebidanan selama 11x30 menit diharapkan kondisi ibu membaik.
Kriteria hasil :  Mata          :  Conjungtiva merah muda
                        Mulut        :  Bibir merah muda
                        Hb             :  >11 gr%
Intervensi     :
a.       Anjurkan ibu untuk makan makanan yang menagdung zat besi.
Rasional :  Sedikit demi sedikit dapat mengembalikan kadar zat besi yang hilang dan memulihkan kondisi ibu.
b.      Berikan ibu informasi tentang dampak anemia pada tubuh.
Rasional :  Ibu dapat mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan dari petugas kesehatan
c.       Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
Rasional :  Pemberian terapi yang sesuai akan mempercepat pemulihan.

VI.       IMPLEMENTASI
Dx                :  Ny. “K” GIIP10001 Multigravida, UK 8 minggu 6 hari, KU ibu lemah dengan abortus Inkomplit.
a.       Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
Hasil       :  Ibu dan keluarga bisa menjalinhubungan baik dan bekerjasama dengan petugas kesehatan.
b.      Mengobservasi TTV
Hasil       :  TTV dalam batas normal (di lembar observasi)
c.       Mempersiapkan tindakan curetase dan pemberian Petidin dandiazepam
Hasil       :  Persiapan alat siap dipakai
d.      Menganjurkan ibu untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
Hasil       :  ibu lebih tenang dan nyaman
e.       Mengobservasi TTV dan perdarahan pasca tindakan curetase.
Hasil       :  Tidak terjadi kelainan pada tubuh ( di lembar observasi ).

Masalah        :  Anemia sedang
a.       Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi.
Hasil       :  Ibu makan banyak dan kondisi ibu membaik.
b.      Memberikan ibu informasi tentang dampak Anemia pada tubuh.
Hasil       :  Ibu mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan dari petugas kesehatan.
c.       Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam p[emebrian terapi
-          Tablet Fe   1x1/hr
-          Vitamin C 1x1/hr

VII.    EVALUASI
Tanggal 28 April 2007                                                   Jam 10.00 WIB
S                :  Ibu mengatakan perdarahan sudah berhenti, tidak pusing dan tidak ada nyeri perut bagian bawah.
O               :  KU ibu baik
                     TTV
                     TD          :  120/70 mmHg
                     N            :  80x/menit
                     S             :  36,50C
                     RR          :  24 x/menit
                     Perdarahan berhenti
                     Sisa jaringan keluar
A               :  Ny.”K” GIIP10001 dengan abortus Inkomplit pasca curetase.
P                :  Dihentikan
-    Anjurkan pasien kembali ke dokter bila terjadi gejala-gejala seperti :
·         Nyeri perut ( lebih dari beberapa hari )
·         Perdarahan berlanjut ( >2 minggu )
·         Perdarahan lebih dari haid.
·         Demam
·         Menggigil
·         Pingsan
-    Untuk KB, danjurkan ibu datang 1 minggu lagi
BAB IV
PENUTUP


4.1        Kesimpulan
Pada tanggal 28 April 2007 jam 06.00 WIB Ny.”K” GIIP10001 Uk 8 minggu 6 hari dengan abortus Inkomplit. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan data TD : 100/60 mmHg, N : 120x/menit, S : 37,2 0C, RR : 20 x/menit. Muka pucat, bibir pucat, berkeringat, muntah 1x, genetalia terdapat pengeluaran darah banyak dan bergumpal. Dari data di atas didapatkan diagnosa Ny.”K” GIIP10001 Uk 8 minggu 6  hari abortus Inkomplit dengan anemia sedang.
Antisipasi masalah potensial Anemia berat.
Identifikasi kebutuhan segera : Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
Intervensi ditekankan pada pemberian terapi dan observsi perdarahan Implementasi dari asuhan berupa anjuran minum tablet Fe dan vitamin C. 1x1/hr.
Evaluasi dari Asuhan berupa selama 1x24 jam, ibu dalam kondisi baik dan darah keluar tidak banyak, sisa jaringan sudah keluar, perdarahan sudah berhenti.

4.2        Saran
a.       Bagi Pendidikan
Diharapkan pendidikan mampu menjelaskan teori manajemen kebidanan Varney kepada mahasiswa agar dapat diterapkan dalam lahan praktek.
b.      Bagi petugas kesehatan
Diharapkan para petugas kesehatan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu terhadap klien.
c.       Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan manajemen kebidanan Varney dalam praktek kebidanan.

0 komentar:

Posting Komentar