jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

askep hidronefrosis

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Obstruksi lintas air kemih menyebabkan geral alir kemih tertahan (retensi). Hal ini dapat terjadi di sepanjang lintasan dari hulu pada piala sampai ke muara pada uretra. Gangguan penyumbatan ini bisa disebabkan oleh kelainan mekanik di dalam liang, pada dinding atau tindisan dari luar terhadap dinding lintasan atau disebabkan kelainan dinamik (neuromuskuler) yang masing-masing  bisa karena kelainan dibawa lahir atau  diperdapat. Selanjutnya penyumbatan ini bisa menyumbat sempurna (total) atau tidak sempurna ( sub total) dengan masing-masing bisa tampil mendadak, menahun atau berulang timbul. Adanya rintangan penyumbatan total. Pada penyumbatan sub-total melewatkan sebagian air kemih dan menahun sebagian lain yang berangsur menumpuk seluruhnya pada penyumbatan total. Pada penyumbatan sub-total melewatkan sebagian air kemih dan menahan sebagian lain yang berangsur-angsur menumpuk. Tumpukan air kemih ini meregangkan lintasan pada hulu  obstruksi sehingga melebar. Bagian hulu saluran ini berusaha meningkat tenaga dorong untuk mengungguli hambatan sumbatan dengan menambah kuat kontraksi  jaringan dinding saluran agar penyaluran air kemih dapat berlangsung sempurna seperti biasanya (kompensasi). Selanjutnya pada perlangsungan obstruksi biasanya mengundang kehadiran bakteri dan pembentukan batu yang menyebabkan penyulit-penyulit yang lebih memberatkan keadaan. Rentetan kejadian makin ke hulu melibatkan ginjal sehingga terjadi hidronefrosis.
1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.      Pengertian dan etiologi hidronefrosis ?
2.      Patofisiologi dan gejala hidronefrosis ?
3.      Diagnosa dan komplikasi hidronefrosis ?
4.      Penanganan dan askep dari hidronefrosis ?

1.3    Tujuan
1.3.1        Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB III oleh pembimbing Bu Anis Satus Syarifah, S.Kep. Ns. M.Kes dan dapat mengambil manfaat serta dapat memperluas wawasan pada px dengan diagnosa medis “Hidronefrosis”.
1.3.2        Tujuan Khusus
-          Untuk menambah pengetahuan tentang penyakit hidronefrosis
-          Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang sesuai pada px dengan hidronefrosis

1.4    Manfaat
1.4.1        Bagi Penyusun
Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penyakit dan asuhan keperawatan Px hidronefrosis.
1.4.2        Bagi Pendidikan
Sebagai sumbangsih ilmu pengetahuan tentang kesehatan urologi.
1.4.3        Bagi Pembaca
Agar bisa memahami  asuhan keperawatan hidronefrosis dan dapat mengaplikasikannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Definisi
Hidronefrosis adalah penggembungan ginjal akibat tekanan batik terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat.

2.2    Penyebab / Etiologi
Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan ureteropelvik (sambungan antara ureter dan pelvis renalis):
·      Kelainan struktural, misalnya jika masuknya ureter ke dalam pelvis renalis terlalu tinggi
·      Lilitan pada sambungan ureteropelvik akibat ginjal bergeser ke bawah
·      Batu di dalam pelvis renalis
·      Penekanan pada ureter oleh:
o   jaringan fibrosu
o   arteri atau vena yang letaknya abnormal
o   tumor.
Hidronefrosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan dibawah sambungan ureteropelvik atau karma arus batik air kemih dari kandung kemih:
·      Batu di dalam ureter
·      Tumor di dalam atau di dekat ureter
·      Penyempitan ureter akibat cacat bawaan, cedera, infeksi, terapi penyinaran atau pembedahan
·      Kelainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter
·      Pembentukan jaringan fibrosa di dalam atau di sekeliling ureter akibat pembedahan, rontgen atau obat-obatan (terutama metisergid)
·      Ureterokel (penonjolan ujung bawah ureter ke dalam kandung kemih)
·      Kanker kandung kemih, leper rahim, rahim, prostat atau organ panggul lainnya
·      Sumbatan yang menghalangi aliran air kemihh dari kandung kemih ke uretra akibat pembesaran prostat, peradangan atau kanker
·      Arus batik air kemih dari kandung kemih akibat cacat bawaan atau cedera
·      Infeksi saluran kemih yang berat, yang untuk sementara waktu menghalangi kontraksi ureter.

2.3    Patofisioloigi
 











2.4    Manifestasi Klinis
-        Nyeri yang luar biasa di daerah tulang rusuk dan tulang panggul (kolik renalis) à hidronefrosis akut.
-        Tidak ada gejala atau nyeri tumpul à hidronefrosis kronik
-        Demam
-        Mual
-        Muntah

2.5    Diagnosa
-        Massa  di daerah antara tulang rusuk dan tulang panggul à terutama jika ginjal membesar.
-        USG à gambaran ginjal, ureter, kandung ginjal.
-        Sistoskopi à kandung kemih dilihat secara langsung
-        Laboratorium :
Biasanya kadar urea ­ karena ginjal tidak mampu membuang limbah metabolik.

2.6    Komplikasi
-          Gagal ginjal
-          Batu saluran kemih




2.7    Penatalaksanaan
·         Pada hidronefrosis akut:
-          Jika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera dikeluarkan (biasanya melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit).
-          Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu.
·         Hidronefrosis kronis diatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air kemih. Ureter yang menyempit atau abnormal bisa diangkat melalui pembedahan dan ujung-ujungnya disambungkan kembali.
-          Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter dari jaringan fibrosa.
-          Jika sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan pembedahan untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di sisi kandung kemih yang berbeda.
Jika uretra tersumbat, maka pengobatannya meliputi:
-          Terapi hormonal untuk kanker prostat
-          Pembedahan
-          Melebarkan uretra dengan dilator.
Sindroma nefrotik adalah kondisi yang ditandai dengan kelebihan protein di dalam urin, bahan kimia lainnya, serta adanya edema. Walaupun sindroma nefrotik bukan merupakan penyakit tersendiri, hal ini berkaitan dengan kerusakan kapiler di ginjal dan menandakan adanya kerusakan ginjal. Kemungkinan untuk perbaikan sangat bervariasi, tergantung pada penyebab penyakit bersangkutan. Sindroma dapat mengakibatkan gagal ginjal.

2.8    Prognosa
Pembedahan pada hidronefrosis akut biasanya jika infeksi dapat dikendalikan dan ginjal berfungsi dengan baik.
Prognosis untuk hidronefrosis kronis belum visa dipastikan.














Asuhan Keperawatan pada klien Hidronefrosis
§  Pengkajian
  • Identitas
  • Keluhan utama :
ü  Nyeri yang luar biasa di daerah tulang rusuk dan tulang panggu l( akut)
Riwayat penyakit sekarang
§  Riwayat kesehatan keluarga
ü  Pada keluarga adakah yang menderita penyakit ginjal atau kelainan-kelainan ginjal (BPH,BSK,Gagal ginjal)
ü  Pasien mengatakan nyeri daerah tulang rusuk dan tulang panggul , demam dan mual, muntah,Uremia, pembesaran prostat pada laki-laki
Aktifitas sehari-hari
  • Aktifitas dan istirahat
ü  Kelelahan, kelemahan, malaise.
  • Integritas ego
ü  Faktor stres,perasaan tidak berdaya,menolak,cemas,marah.
  • Eliminasi
ü  Penurunan frekwensi urin,oliguri,anuri,perubahan  warna urin.
  • Makanan/Cairan
ü  Penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia, mual,  muntah. 


  • Nyeri/Kenyamanan
ü  Nyeri tulang rusuk dan tulang panggul,gelisah,distraksi.
  • Interaksi Sosial
ü  Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya.

DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1.   Gangguan keseimbangan cairan b/d pembatasan cairan ditandai dengan  anuria dan oliguri
  Tujuan: volume cairan seimbang dalam waktu 2x24 jam
  Kriteria hasil :
  - RR dan TTV normal
  - Turgor baik, mukosa lembab
  - Intake dan out put seimbang
  • Intervensi
ü  Timbang BB tiap 3 hari
  R/peningkatan berat badan berlebih menunjukkan adanya edema
ü  Observasi TTV
  R/mengetahui perkembangan px
ü  Pantau intake dan out put
  R/mengetahui antara masukan dan keluaran
ü  Kolaborasi pemberian diuresis
  R/Mengurangi adanya edema
ü  Cek laboratorium darah lengkap
  R/Mengetahui adanya peningkatan kreatinin dan ureum
2.   Gangguan rasa nyaman nyeri b/d obstruksi akut ditandai dengan nyeri pd daerah tulang rusuk dan tulang panggul
      Tujuan : nyeri berkurang dlm waktu 1x24 jam
      kriteria hasil :
      - Px tampak rileks
      - Px mengatakan rasa nyeri berkurang
      -skala nyeri (ringan) 0-3
  • Intervensi
ü  Kaji tingkat nyeri
      R/mengetahui skala dan kualitas nyeri
ü  Beri penjelasan pada px dan keluarga tentang penyebab nyeri
R/ meningkatkan pemahaman serta mengurangi kecemasan px dan keluarga
ü  Ajarkan distraksi dan relaksasi
      R/teknik distraksi relaksasi dapat meminimalkan rasa nyeri
ü  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
      R/analgetik dapat mengurangi rasa nyeri.

3.   Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual muntah ditandai dengan anoreksia
      Tujuan : nutrisi terpenuhi dalam 3x24 jam
      Kriteria hasil :
      -Masukan peroral meningkat
      -Berat badan dalam rentan normal
      -Mual muntah berkurang
  • Intervensi
ü  Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
      R/nutrisi yang adekuat dapat mempercepat penyembuhan px
ü  Berikan porsi makan kecil tapi sering
      R/meminimalkan anoreksia
ü  Ciptakan suasana yang menyenangkan
      R/meningkatkan selera makan px
ü  Dukung px untuk makan bersama anggota keluarga
      R/mengurangi anoreksia dan meningkatkan nutrisi px














BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Hidronefrosis adalah penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat. Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan ateropelvik yang meliputi : kelainan struktural, lilitan pada sumbangan, batu di dalam pelvis renalis, dll. Selain itu juga, hidronefrosis bisa terjadi akibat adanya penyumbatan di bawah sambungan uretropelvik atau karena arus balik air kemih dari kandung kemih yang meliputi : batu di dalam ureter, tumor di dalam ureter, penyempitan ureter, dll. Manifestasi klinik : nyeri, demam, mual dan muntah. Diagnosa hidronefrosis terdapat massa di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul, USG, urografi, laboratorium. Penatalaksanaan meliputi : penatalaksanaan pada hidronefrosis akut dan hidronefrosis kronis, prognosisnya, pembedahan pada hidronefrosis akut berhasil jika infeksi dapat dikendalikan dan ginjal dengan baik. Untuk hidronefrosis kronik belum bisa dipastikan.

3.2  Saran
Dari kesimpulan di atas disarankan pembaca tidak hanya terpacu pada makalah ini. Jika ingin mendalami lebih lanjut tambahkan referensi dari buku ini.


DAFTAR PUSTAKA


Kumar dan Robbins. 1995. Buku Ajar Patologi II Edisi 4. Jakarta : EGC.

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans:
Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M.
Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1993).



0 komentar:

Posting Komentar