jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

askep ISK

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah inflamasi dari urotelium terhadap masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih.
ISK atas terjadi pada uretra atau ginjal, sedangkan ISK bawah terjadi pada uretra dan kandung kemih. infeksi dapat berasal dari mana saja dari saluran perkemihan dan menyebar ke arah lain.
Ada tiga sumber utama untuk masuknya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Sumber infeksi yang paling banyak adalah melalui meatus, mengakibatkan infeksi asenden. Infeksi desenden berasal dari darah atau limfe dan sering mengakibatkan plelonefritis infeksi gagal ginjal.
ISK nosokomial dapat memperpanjang lama tinggal di rumah sakit, dan infeksi desenden pada saluran untuk terapi sering memerlukan perawatan di rumah sakit untuk terapi antibiotic intravena.

B.     Tujuan
  1. Tujuan Umum
pembaca dapat mengenal dan mengerti dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi saluran kemih (ISK)
  1. Tujuan Khusus
untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah III (KMB III)

BAB II
ISI


A.    Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan inflamasi dari urotelium terhadap masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih. diperkirakan 10% - 20% wanita menderita ISK paling tidak sekali. pada masa neonatus sampai umur 3 bulan, ISK lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki pada usia 3 bulan sampai 1 tahun insiden pada laki-laki sama dengan perempuan, sedangkan pada usia Sekolah penderita perempuan disbanding laki-laki yaitu 3-4 : 1

B.     Etiologi
Terdapat 2 macam infeksi kuman :
1.      Infeksi kuman non spesifik
Disebabkan karena inflamasi kuman gram negative dan kuman gram positif
a.       Infeksi kuman gram negative
Misalnya :     -     Encherhia Coli
-          Enferobacter Acrogenes
-          Proteus vulgaris
b.      Infeksi kuman gram positif
Misalnya :     -     Strepfococus faccolis
                     -     Staphylococcus aurens
2.      Infeksi kuman spesifik
Infeksi yang disebabkan oleh mikro organisme spesifik yang menyebabkan penyakit dengan gambaran Klinik yang unik.
Misalnya       :     -     Tuberculosis
                           -     Gonorhoe
Pada pria dan pasien di rumah sakit 30-40% disebabkan oleh proteus, stafilokokus dan bahkan pseudomonas. Bila ditemukan kemungkinan besar terdapat kelainan saluran kemih namun harus diperhitungkan kemungkinan Kontaminasi jika ditemukan lebih satu organisme.

C.    Patofisiologi
Sebagian besar merupakan infeksi asenden, pada wanita jalur yang biasa terjadi adalah mula-mula kuman dari anal berkoloni di vulva, kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang pendek secara spontan  atau mekanik akibat hubungan seksual pada pria setelah prostate terkoloni maka akan terjadi infeksi asenden. Mungkin juga terjadi akibat pemasangan alat, seperti kateter, terutama pada golongan usia lanjut.
Wanita lebih sering menderita ISK karena uretra yang pendek, masuknya kuman dalam hubungan seksual dan mungkin perubahan PH dan flora vulva dalam siklus menstruasi pada beberapa wanita, frekuensi berkemih yang jarang juga memiliki peran.
Seharusnya bakteri yang masuk dibersihkan oleh Mekanisme pertahanan tubuh, namun terdapatnya kelainan anatomi dapat mengganggu mekanisme ini sehingga terjadi status urin, pada wanita kelainan anatomi yang sering dijumpai adalah nefropati cefluks, nefropati analgesic batu dan kehamilan. Pada pria biasanya akibat batu dan penyakit prosfat, sedangkan pada anak-anak karena kelainan kongenital.

D.    Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK
1.      Faktor yang mempermudah organisme masuk kedalam saluran kemih yaitu :
-          Tindakan instrumentasi trans uretra
-          Hubungan sexual
-          Prolans vagina
2.      Faktor yang menyebabkan status urine, yaitu
-          Sering menahan kencing
-          Retruks vesiko ureter
-          Obsruksi  saluran kencing
-          Kurang minum, sehingga produksi urine kurang

E.     Gambaran Klinik
gambaran Klinik infeksi saluran kemih sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga menunjukkan gejala yang sangat berat akibat Kerusakan pada organ yang antara lain :
-          Bakterium
-          Urine keruh
-          Nyeri pada daerah sekitar supra pubik
-          Kadang-kadang disertai demam
-          Mual, muntah dan badan lemah
-          Hematura
-          Nyeri pada saat berkemih

F.     Pemeriksaan Penunjang
-          Pemeriksaan darah lengkap
-          Pemeriksaan urine, meliputi pemeriksaan urine
-          Foto polos abdomen
-          IVP
-          Ultrasonografi
-          Voiding sistro uretragrafi

G.    Penyulit
1.      Gagal ginjal akut
2.      Batu saluran kemih
3.      Pembentukkan obsess
4.      Granuloma

H.    Pengkajian
1.      Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko :
-          Riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya
-          Obstruksi pada saluran kemih
2.      Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial
-          Pemasangan kateter foley
-          Inkontinensia
-          Imobilisasi dalam waktu yang lama
3.      Kaji manifestasi Klinik dari infeksi saluran kemih :
-          Dorongan
-          Frekuensi
-          Disuria
-          Bau yang menyengat
-          Nyeri, biasanya pada suprapublik pada ISK bawah dan sakit pada panggul ISK atas
4.      Pemeriksaan Diagnostik
-          Urinalisa memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapat SDP dengan keterlibatan ginjal
-          Kultur (biakan) urine, mengidentifikasi organisme (penyebab) Pielogram intervena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau abnormalitas struktur
-          Sinar X ginjal, ureter dan kandung kemih (GUK)
5.      Kaji perasaan pasien terhadap hasil pemeriksaan dan pengobatan, terutama pada wanita, sering berfokus pada rasa takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas seksual. nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari-hari.

I.       Prioritas Masalah
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infeksi saluran perkemihan
2.      Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya resiko nosokomial
3.      Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan perawatan di rumah.

J.      Intervensi
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infeksi saluran perkemihan
a.       Pantau
1.        Haluaran urine terhadap perubahan warna, bau dan pola kemih
2.        Masukkan dan haluaran setiap 8 jam
3.        Hasil urine analisis
Rasional   :  Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
b.      Konsul Dokter bila :
1.      Warna urine sebelumnya kuning gading, berubah menjadi kuning, jingga gelap, berkubut dan keruh
2.      Pola berkemih berubah sebagai contoh sering berkemih dengan Jumlah sedikit, perasaan selalu ingin kencing, menetes setelah berkemih
3.      Nyeri menetap atau bertambah sakit
Rasional   :  Temuan-temuan ini dapat memberikan gambaran adanya Kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih lanjut
c.       Kolaborasi tim medis dalam pemberian analgesic sesuai kebutuhan dan Evaluasi keberhasilan
Rasional :     Analgesik memblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi rasa nyeri
d.      Jika frekuensi berkemih menjadi masalah, jamin akses kekamar mandi, pispot dan anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginan untuk berkemih
2.      Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya faktor resiko nosokomial
a.       Berikan perawatan perineal dengan air sabun setiap shift. Jika pasien Inkontinensia cuci daerah perineal sesegera mungkin.
Rasional    :  Untuk mencegah Kontaminasi uretra
b.      Jika dipasang kateter indwelling Berikan perawatan kateter 2 kali perhari (waktu mandi pada dan waktu akan tidur) dan setelah buang air besar
Rasional    :  Kateter memberikan jalan pada kuman untuk memasuki kandung kemih atau saluran perkemihan
c.       Ikuti kewaspadaan umum (cuci tangan sebelum dan sesudah kontak langsung, pemakaian sarung tangan) bila kontak dengan cairan tubuh/darah yang mungkin terjadi (memberikan perawatan parineal, pengosongan kantong urine, penampungan specimen urine). Pertahankan teknik asepsis bila melakukan kateterisasi, mengambil contoh urine dari kateter indwelling
Rasional    :  Untuk mencegah Kontaminasi silang
d.      Lakukan tindakan untuk memelihara asam urine
1.      Tingkatkan masukan sari buah beri
2.      Kolaborasi tim medis untuk pemberian obat-obatan untuk meningkatkan asam urine
Rasional    :  Asam urine menghalangi tumbunya kuman
3.      Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan perawatan di rumah
a.       Berikan informasi tentang
1.      Sumber infeksi
2.      Tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhan
3.      Jelaskan pemberian antibiotic yang meliputi nama, tujuan, dosis, Jadwal dan efek samping
4.      Pemeriksaan diagnostic, yaitu mengenai :
-          Tujuan
-          Gambaran singkat
-          Persiapan yang dibutuhkan sebelum pemeriksaan
-          Perawatan sesudah pemeriksaan
Rasional    :  Pengetahuan diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik
b.      Pastikan pasien atau keluarga terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan lanjut dan intruksi tertulis untuk tindakan pencegahan
Rasional    :  Dengan instruksi tertulis diharapkan pasien dan keluarga dapat dengan mudah untuk mengingat apa yang diinstruksikan
c.       Sarankan pada pasien terutama pasien wanita untuk :
1.      Berkemih bila keinginan terasa dan setelah hubungan sexsual
2.      Memersihkan perineal dari depan kebelakang setelah buang air besar
3.      Hindari penggunaan busa sabun dan sabun dengan parfum kuat
4.      Gunakan pakaian dalam dari katun
Rasional    :  Untuk menjaga saluran perkemihan bagian bawah bebas dari bakteri. pembersihan yang tepat dari bakteri. pembersihan yang tepat setelah buang air menghindari uretra terkontaminasi. Sejumlah sabun dapat mengiritasi perineal. kain katun memberikan sirkulasi udara yang baik untuk mengeringkan daerah perineal.
d.      Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan
Rasional    :  Untuk mendeteksi tanda-tanda ketidakpatuhan dan membantu penerimaan rencana terapeutik

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
-          Infeksi terhadap  masuknya mikroorganisme kedalam urotelium terhadap masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih
-          Infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering  diderita oleh wanita daripada laki-laki yaitu 5-4 :1
-          Terdapat 2 macam infeksi kuman yaitu infeksi kuman non spesifik dan infeklsi kuman spesifik
-          Wanita paling banyak menderita ISK bagian bawah karena wanita memiliki uretra yang pendek sehingga bakteri dengan mudah berasal dari vagina, rectum, daerah pudenda, daerah perineal / dari parter hubungan kelamin masuk kedalam kandung kemih melalui uretra
-          Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK yaitu faktor yang mempermudah organisme masuk kedalam saluran kemih dan faktor yang menyebabkan statis urine

B.     Saran
-          Sebagai  seorang perawat harus lebih teliti dan peka terhadap tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi
-          mengurangi infeksi nosokomial
-          Melakukan intervensi sesuai asuhan keperawatan sesuai standart keperawatan

DAFTAR PUSTAKA



1.          Barbara Engram, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, EGC,  Jakarta
2.          Basuki. B. Purnama (2000) Dasar-Dasar Urologi. CV. Agung Seto, Jakarta
3.          Stipoe, Mangku. 1996.3. Diseases Penyakit Buku I. Jakarta : PT Gramedia

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat

http://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/

Posting Komentar