jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

masalah kehamilan pada trimester 2

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bagi banyak wanita, pada trimester 2 inilah banyak terjadi perubahan dalam dirinya. Mual - muntah di pagi hari mulai hilang, rasa malas dan lemas tidak lagi dirasakan. Kesimpulannya, banyak yang merasakan dirinya kembali sehat pada trimester 2 ini.
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi. Ibu menyadari bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih fokus memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Sebelum adanya gerakan janin ia berusaha terlihat sebagai ibu yang baik, dan dengan adanya gerakan janinia menyadari identitasnya sebagai ibu. Hal ini menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya pada kehamilan dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.

1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui segala perubahan – perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester II, serta masalah dan penanganan apa saja yang dapat dilakukan pada ibu hamil trimester II.
1.2.2        Tujuan Khusus
  • Untuk mengetahui perubahan pada ibu hamil trimester II
  • Untuk mengetahui permasalahan yang muncul pada ibu hamil trimester II
  • Untuk mengetahui penanganan masalah  yang muncul pada ibu hamil trimester II

1.3  Manfaat
  • Agar mahasiswa mengetahui perubahan pada ibu hamil trimester II
  • Agar mahasiswa mengetahui permasalahan yang muncul pada ibu hamil trimester II
  • Agar mahasiswa mengetahui penanganan masalah  yang muncul pada ibu hamil trimester II

























BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester II
Janin pada trimester II ini memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipus refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar suaranya karenan janin masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat penulangan primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan minggu ke-14.
Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh tubuh). Bila janin Ibu perempuan, dia sekarang memiliki hampir 2 juta telur di indung telurnya. Rambut halus yang disebut dengan lanugo akan meliputi seluruh tubuh janin minggu ini.



Pada trimester 2 inilah banyak terjadi perubahan dalam diri ibu hamil. Mual - muntah di pagi hari mulai hilang, rasa malas dan lemas tidak lagi dirasakan. Kesimpulannya, banyak yang merasakan dirinya kembali sehat pada trimester 2 ini. Napsu makan mulai kembali, bahkan mungkin menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Namun ada banyak juga wanita hamil yang pada trimester 2 ini mulai sering merasakan nyeri lambung (sakit mag).
Walaupun saat ini ukuran janin hanya beberapa centimeter (masih sangat kecil), namun perut ibu mulai bertambah besar. Kelenjar susu pada payudara ibu mulai bekerja untuk produksi susu. Pada trimester inilah, payudara ibu mulai memproduksi cairan kekuningan yang kaya nutrisi untuk bayi, yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum akan menjadi makanan pertama begitu bayi lahir hingga beberapa hari setelahnya.
Sekarang janin sudah mulai bergerak dan menendang, namun ibu belum dapat merasakannya. Ukuran kepala janin yang semula jauh lebih besar dari tubuhnya, sekarang mulai mengecil dan menjadi lebih proporsional. Saat ini janin memiliki rambut tipis dan halus, tumbuh di seluruh tubuhnya yang disebut dengan lanugo. Ginjal janin dan saluran kemih mulai memproduksi air kemih yang kemudian dikeluarkan ke air ketuban. Sel - sel darah merah pun mulai  diproduksi.
Minggu ke-15, ukuran janin kurang lebih 10-13cm dengan berat sekitar 200 gram. Walaupun kelopak matanya masih menutup, namun ia mulai sensitif terhadap sinar yang dapat tertangkap oleh matanya. Terkadang, dokter kandungan sudah dapat melihat jenis kelamin janin melalui USG saat ibu melakukan kunjungan di minggu ke 15 atau 16 ini.
Antara minggu ke 16 dan 20, janin mulai dapat mendengar suara dari luar rahim ibunya, bahkan dapat mengenali suara ibunya sendiri. Wajahnya pun sudah dapat melakukan bermacam - macam ekspresi seperti meringis, merengut, tersenyum, dan lain - lain. Kepalanya mulai tumbuh rambut, tengkorak-nya pun mulai mengeras, dan jutaan syaraf kecil pada otaknya mulai memerintahkan otot untuk bergerak. Organ reproduksi-nya mulai terlihat jelas. Di akhir minggu ke 19 atau 20, ibu mulai dapat merasakan tendangan kecil pada dinding rahim.
Beberapa wanita hamil terlihat lebih cerah dan “bersinar”. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya aliran darah ke wajah ibu. Banyak pula ibu hamil yang pada perut bagian bawahnya timbul garis - garis hitam. Garis - garis hitam ini timbul karena adanya peningkatan pada pigmen kulit atau melanin, yang biasanya akan hilang setelah  melahirkan. Pada beberapa wanita juga akan timbul stretchmark yang biasanya juga akan hilang setelah melahirkan.
Pada minggu ke-20, panjang janin sekitar 15 - 17cm, dengan berat hampir 1kg. Sistem pencernaannya mulai berfungsi lebih banyak dan memproduksi mekonium. Tubuhnya diselimuti dengan semacam cairan kental berwarna putih yang disebut vernix caseosa, dimana cairan ini berguna untuk melindungi kulitnya dari air ketuban di dalam rahim ibu.
Untuk melatih sistem pencernaan dan paru - parunya, janin mulai dapat menelan dan “menghirup” air ketuban. Paru - parunya akan memproduksi suatu zat yang disebut surfactant, dimana zat ini akan membuat kantung udara dalam paru - parunya mengembang begitu ia dilahirkan ke dunia.
Saat ini, kemungkinan besar wajah ibu hamil akan timbul jerawat, karena kulitnya memproduksi minyak lebih banyak. Pada beberapa kasus juga timbul varises pada kaki ibu. Perubahan lain yang dialami ibu hamil saat ini adalah payudara yang semakin membesar, perubahan warna kulit, sakit mag, dan kesulitan buang air besar.
Minggu 27 adalah minggu terakhir dari trimester kedua. Saat ini, janin telah tumbuh hingga 35cm dengan berat sekitar 1kg. Tubuhnya sudah terlihat seperti bayi yang baru lahir. Jika terpaksa dilahirkan pada masa ini, ia sudah mempunyai kemungkinan untuk hidup walaupun akan menghadapi banyak masalah bersangkutan dengan kesehatannya
2.2 Tanda bahaya pada ibu hamil

2.2.1. Pengertian Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
Tanda bahaya pada ibu hamil adalah adanya tanda atau gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya.

2.2.2. Tanda bahaya pada ibu hamil
  • Ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus
  • Berat badan ibu hamil tidak naik, sejak kehamilan 4 bulan
  • Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan
  • Tekanan darah naik
  • tangan, kaki, wajah bengkak
  • Pusing diikuti kejang
  • Gerakan janin berkurang
  • Kelainan letak janin di dalam rahim
  • Ketuban pecah sebelum waktunya


2.2.3. Pencegahan bahaya pada ibu hamil
  • Istirahat yang cukup
  • Jalin hubungan dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga
  • Makan makanan yang bergizi
  • Jaga kebersihan diri
  • Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi di jalan lahir
  • Periksalah kehamilan lebih sering ke petugas kesehatan (dokter, bidan, perawat, kebidanan)
  • Rencanakan persalinan ditolong oleh dokter kebidanan, bidan
  • Rencanakan penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan.























BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Masalah dan Pentalaksanaan pada Ibu Hamil Pada Trimester II
1.      Kram otot
·         Penyebab :
-          Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar
-          Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang
-          Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tulang dan gigi
2.      Anemia
·         Penyebab : kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.
·         Penanganan :
-          Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C                  
-          Konsul tentang pemberian diet
-          Beri nutrisi yang adekuat
-          Istirahat yang cukup
3.      Perubahan Libido
·         Penyebab : pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi
·         Penanganan :
-          Anjurkan klien dan pasangannya
-          Komunikasi yang baik dengan pasangannya
-          Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis.
4.      Pruritus
·         Penyebab : belum diketahi secara pasti
·         Penanganan :
-          Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru
-          Oleskan air hangat atau lotion
5.      Hiperpigmentasi, jerawat
·         Fisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas.
·         Penanganan :
-          Kuku hendaknya pendek dan bersih
-          Ciptakan suasana yang nyaman
6.      Sakit punggung bagian bawah
·         Penyebab :
-          Krvatur dari vertebra umbosakral yang meningkat saat uterus semakin membesar.
-          Spasme otot karena tekanan terhadap akar saraf.
-          Kadar hormone yang meniongkat, sehingga cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
-          Keletihan.
·         Penanganan
-          Gunakan bodi mekanik yang baik untuk mengangkat benda
-          Hindari sepatu atau hak tinggi.
-          Hindari mengangkat beban yang berat.
-          Gunakan kasur yang keras untuk tidur dan bantal untuk meluruska punggung.
7.      Chloasma Gravidarum
·         Penyabab
-          Kecenderungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone dapat merangsang hormone melanogenik
·         Pencegahan 
-          Hindari sinar matahari yang berlebih selama masa kehamilan.
-          Gunkan bahan pelindungan non alergi
·         Terapi farmakologi
-          Hindari penggunaan Hirdoqinosis, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.
8.      Diarrhea
·         Penyebab
-          Peningkatan hormone serta adanya efek samping dari infeksi virus.
·         Penanganan
-          Cairan pengganti oral
-          Hindari makanan yang berserat tinggi
-          Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi.
9.      Edema Dependen
·         Penyebab
-          Peningkatan kadar yodium dikarenaka pengaruh hormone.
-          Peingkatan kadar permeabilitas kapiler.
-          Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/vena kava inverior ketika berbaring.
-          Kongesti sirkulasi pada ekstrimitas bawah
·         Penanganan
-          Hindari posisi berbaring terlentang
-          Hindari posisi berdiri untuk waktu yang lama
-          Angkat kaki ketika duduk atau istirahat
-          Hindari pemakaian kaos yang ketat/tali/ pita pad kaki
-          Lakukan senam secara teratur
·         Tanda atau bahaya
-          Jika muncul pad amuka dan tangan hipertensi
-          Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu
10.  Insomnia
·         Penyebab
-          Perasaan gelisa, kawatir ataupun bahagia, serta ketidak nyamanan fisik seperti pembesaran uterus, pembearan jaini, bangun ditengah malam karena
·         Cara meringankan
-          Gunakan teknik relaksasi
-          Mandi air hangat, minum-minuman yang hangat
-          Melakukan aktifitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur
·         Terapi
-          Gunakan antihistamin
-          Hindari obat-obatan tidur
·         Tanda dan bahaya
-          Keletihan yang berlebih
-          Tanda-tanda depresi
11.  Striae Gravidarum
·         Penyebab
-          Timbul karena perubahan hormone atau gabungan dari perubahan hormone dan peregangan
·         Cara meringankan
-          Gunakan emollient topical jika ada indikasinya
-          Gunakan pakaian yang menopang payudarah dan abdomen
12.  Tahi lalat bertambah ( angioma ) dileher dada dan wajah .
·         Fisiologi
-          Dilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen.
·         Intervensi
-          Menghilang perlahan selama laktasi. Jarang sembuh sempurna.
13.  Telapak tangan merah ( eritema palmaris ) 50%ibu hamil.
·         Fisiologi
-          Bias karena hiper estrogen atau genetic.
·         Intervensi
-          Menghilang seminggu post partum.
14.  Palpitasi
·         Fisiologi
-          Tidak diketahui sebanya , jangan sampai terdapat gangguan jantung.
·         Intervansi
-          Lapor petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi jantung.
15.  Hipotensi baring ( syndrome venacava ) dan bradikardia.
·         Fisiologi
-          Dirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada venacava inferior ketika berbaring. Ini dapat menganggu aliran darah ke uterus, plasenta dan ginjal.
·         Intervansi
-          Berbaring miring posisi semi fowler dengan l;utut sedikit fleksi
16.  Sering pingsan( sinkope) biasanya selama kehamilan
·         Fisiologi
-          Gangguan vasomotor/ hormonal. Bila terjadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai.
·         Intervensi
-      Latihan fisik ringan.
-      Nafas dalam.
-      Bangun dari tidur perlahan – lahan.
-      Suhu kamar diatur sejuk.
-      Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil – sering.
-      Pakaian elastis.
-      Duduk seperlunya saja.
-      Kalau gejala bertambah periksakan.
17.  Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi.
-          Fisiologi
Progesteron memperlambat gerakan usus dan pencernaan, peristaltic berlawanan, sfinkter lambung berelaksasi juga akibat lambung tertekan rahim.
-          Intervensi
Hindari makanan yang mengandung gas, dan berlemak.
Minum tea herbal.
Kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara waktu makan. Bila gejala menetap periksakan.
18.  Sembelit
-          Fisiologi
Gerakan saluran pencernaan melambat, oleh progesterone, mengakibatkan peningkatan absorpsi air, usus tertekan oleh uterus, juga sering kali akibat minum suplemen zat besi
-          Intervensi
Mminum air 16 gelas perhari, latihan fisik ringan, BAB teratur, senam relaksasi, napas dalam, jangan menggunkan obat pencahar dan sejenisnya tanpa konsultasi.
19.  Flatulensi
-          Fisiologi
Berkurangnya peristaltic usus sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas, di tambah udara yang tertelan.
-          Intervensi
Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama, hindari makanan yang menimbulkan gas, dan berlemak, hindari makan banyak, latihan fisik dan BAB teratur.
20.  Vareises, tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemorrhoid
-          Fisiologi
Predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat hormonal, pembesaran uterus dan gravitasi sehingga menekan vena-vena.
-          Intervensi
Hindari : kegemukan, berdiri atau duduk lama, baju ketat, sembelit. Latihan fisik ringan , istirahat dengan kaki lebih tinggi, pakai stoking, evakuasi pembekuan darah bila ada hemoroid. Mandi air hangat.
21.  Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilan
-          Fisiologi
Gangguan emosi : sering migain, mata lelah, gangguan faskuler dan kongesti/ sumbatan sinus akibat pengaruh hormon.
-          Intervensi
Relaksasi, konsul untuk mengontrol hipertensi.
22.  Kesemutan pada ujung jari ( jarang )
-          Fisiologi
Penekanan pada pleksus brakhialis.
-          Intervensi
Atur sikap tubuh yang baik dan pakai bra




























BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Ketidaknyamanan yang di alami oleh wanita yang sedang hamil pada umumnya akan muncul pada setiap kehamilan. Cara mengatasi ketidaknyamanan itu didasrkan pada penebab dan penatalaksanaannya  serta di dasarkan pada gejala yang muncul. Para wanita menggunkan cara yang berbeda untuk mengatasinya.
1.      Kram otot
2.      Anemia
3.      Perubahan Libido
4.      Pruritus
5.      Hiperpigmentasi, jerawat
6.      Sakit punggung bagian bawah
7.      Chloasma Gravidarum
8.      Diarrhea
9.      Edema Dependen
10.  Insomnia
11.  Striae Gravidarum
12.  Tahi lalat bertambah ( angioma ) dileher dada dan wajah .
13.  Telapak tangan merah ( eritema palmaris ) 50%ibu hamil.
14.  Palpitasi
15.  Hipotensi baring ( syndrome venacava ) dan bradikardia.
16.  Sering pingsan( sinkope) biasanya selama kehamilan
17.  Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi.
18.  Sembelit
19.  Flatulensi
20.  Vareises, tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemorrhoid
21.  Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilan.
22.  Kesemutan pada ujung jari ( jarang )

4.2  Saran 
Sebagian besar wanita tidak memiliki permasalahan yang serius saat kehamilan. Dengan memulai trimester II, mereka sudah dapat menerima fakta biologis terhadap kehamilan. Dan untuk mereka harus bisa mengatur waktu untuk kehamilan pada kunjungan pertama dan kedua serta pola kunjungan tersebut perlu dijadwalkan pada keseluruhan trimester II, kunjungan bulanan dan kunjungan tambahan bila perlu. Ibu hamil juga perlu melakukan perawatan sendiri untuk didiskusikan pada saat kehamilan, kebutuhan belajar dan kesiapan persalinan.























DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irine M, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas Edisi IV. Jakarta : EGC
Bobak, Irine M, dkk. 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : Yayasan IAPKP

0 komentar:

Posting Komentar