jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

sengatan listrik

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Sengatan listrik (electrocution, electrical shock) terjadi jika tubuh kita dialiri arus listrik, dan itu terjadi jika tubuh kita menjadi penghubung antara dua titik yang memiliki beda potensial listrik (dinyatakan dengan Volt). Misalnya tangan kita memegang dua kabel beda fasa, atau kabel fasa dan kabel netral, atau salah satu tangan memegang kabel fasa sementara kaki telanjang kita menginjak tanah atau lantai. Saat itulah arus listrik mengalir dari kabel ke kabel atau dari kabel ke tanah melewati tubuh kita dan kita pun merasakan apa yang sering kita sebut sebagai "kesetrum".
Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh.  Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik, terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik  antara tubuh dan lingkungan kita.

Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada tubuh manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin basah atau lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil sehingga akan makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin mudah mengalir.

1.2.   Tujuan
         Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.       Mempelajari pengertian sengatan listrik
2.       Mempelajari tanda gejala dan penyebab sengatan listrik
3.       Memahami penanganan pada kasus sengatan listrik

1.3.   Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
-          Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut atau menerapkannya pada pasien yang terkena sengatan listrik dengan baik dan benar.
-          Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.























BAB II
PEMBAHASAN

2. 1   Definisi Sengatan Listrik
   Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari luar ke tubuh.  Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik, terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga muncul tegangan listrik  antara tubuh dan lingkungan kita.
Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada tubuh manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin basah atau lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil sehingga akan makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin mudah mengalir
Kesetrum dalam pengertian sehari – hari adalah menyentuh benda elektronik yang sedang aktif pada bagian logamnya dan terjadilah tersetrum. Secara fisika, kesetrum ( electric shock ) adalah terjadinya kontak antara bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik yang cukup tinggi sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia tepatnya melalui otot. Selain itu arus ini sifatnya mengalir dari potesial tinggi ke potensial rendah. Dalam kasus sehari- hari sumber tegangan listrik ini memiliki potensial tinggi, sementara bumi tempat berpijak memiliki potensial rendah. Jadi, tegangan ini ingin mengalirkan arusnya ke bumi. Pada saat terjadi kontak antara manusia dengan sumber tegangan saat manusia ini menginjak bumi, maka tubuh manusia ini akan menjadi suatu konektor antara sumber tegangan dengan bumi. Perlu diingat bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, sehingga tubuh manusia merupakan konduktor yang baik.
Kesetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang resistansi dengan plasma darah dalam tubuh kita.Arus terjadi karena ada perpindahan elektron dan proton, pergerakan arus yang terhambat akan menghasilkan energy panas. Mengapa sakit jika kesetrum? Karena elektron akan berpindah semakin cepat jika ada hambatan. Elektron yg bertumpuk pada plasma darah dan tidak bisa keluar maka akan terjadi panas dan terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa hal tersebut adalah kesetrum.
2. 2   Etiologi Sengatan Listrik

Penyebab kesetrum bukanlah tegangan listrik, tetapi karena adanya arus listrik yang mengalir.  Sebenarnya arus listrik pun memang sudah ada di tubuh kita sebagai pengantar informasi dari indera ke otak (seperti sensor dan prosesor).
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi atau lantai rumah. Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral. Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik (“terkena strum”).

Manusia  adalah  penghantar.  Jadi  jika  seseorang  menjadi  bagian  dari rangkaian listrik  maka  arus  listrik  akan   mengalir   melewati   tubuh   orang  tersebut. Inilah yang disebut tersengat listrik.Seseorang bisa tersengat listrik karena ada banyak kemungkinan, antara lain :
- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
- Kegagalan peralatan
- Terkena muatan listrik statis
- Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)

2. 3   Manifestasi Klinis Sengatan Listrik

Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan otot. Energi panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui dapat menyebabkan luka bakar.  Luka bakar ini timbul dapat akibat dari bunga api listrik yang suhunya dapat mencapai 2.500 derajat celcius. Tegangan lebih dari 500 volt merupakan risiko tinggi terhadap keselamatan jiwa. Arus bolak-balik menimbulkan rangsangan otot berupa kejang-kejang. Bila arus tersebut melalui jantung, kekuatan sebesar 60 milliamper saja sudah cukup untuk menimbulkan gangguan jantung (fibrilasi ventrikel). Bila kawat berarus listrik terpegang oleh tangan, maka pegangan akan sulit dilepaskan karena arus listrik tersebut menimbulkan kontraksi dari otot-otot jari tangan. Otot fleksor atau otot menggenggam jari lebih kuat dari otot ekstensor. Jika arus listrik tegangan tinggi mengenai dada akan menyebabkan gangguan pernafasan. Bila mengenai kepala, dapat menyebabkan tidak sadarkan diri. Pada tegangan rendah, arus searah tidak berbahaya dibandingkan dengan arus bolak-balik.
Kelancaran arus masuk ke tubuh tergantung juga basah atau keringnya kulit yang kontak dengan arus listrik. Bila kulit basah atau lembab, arus listrik akan mudah masuk ke dalam tubuh. Pada tempat masuknya arus listrik, akan tampak luka masuk yang berupa luka bakar sedangkan pada tempat luka keluar akan terkesan loncatan arus keluar. Arus keluar biasanya sulit ditemukan. Panas yang timbul yang mengenai pembuluh darah akan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang semakin lama dapat menyebabkan kematian jaringan.
Kadang luka bakar yang tampak dari luar tampak ringan tetapi kerusakan jaringan yang lebih dalam luas dan berat. Kerusakan otot yang berat dapat terlihat pada kencing yang berwarna gelap karena bercampur dengan mioglobin yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Akibat dari sengatan listrik bisa bermacam-macam. Mulai dari sekedar terkejut, membuat luka bakar ditubuh Anda, atau yang tergolong fatal berupa kematian. Sengatan listrik dapat membuat jantung berhenti berdenyut, otot berkontraksi (mengerut), pernafasan berhenti karena pusat saraf yang mengatur pernafasan menjadi lumpuh.
   Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban:serangan jantung,masalah pada irama jantung (arrhythmias),kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada otot,epilepsi/ayan,kesemutan dan rasa geli,tidak sadar/pingsan


2. 4   Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal sebelum penderita ditangani adalah tentunya memutuskan sumber arus listriknya.Bisa dengan mematikan peralatan yang menjadi sumber setruman atau langsung dari MCB.
Setelah itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar. Baringkan korban lalu evaluasi kesadaran penderita apakah sadar atau tidak, serta periksa denyut nadi dan pernapasannya. Berikan bantuan pernapasan buatan jika dibutuhkan seperti pingsan. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama untuk kemudian dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang tenggorokannya tidak tertutup, tarik rahangnya ke depan.
Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang dewasa, dibutuhkan pengurutan rusuk sampai 60 kali dalam satu menit. Sedang untuk anak-anak lebih banyak lagi, sampai 90 dalam semenit. Dan yang perlu diperhatikan ketika mengurut, hindari menekan rusuk terlalu keras. Karena bisa berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk korban.
Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya. Pertama, telentangkan korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang. Kemudian, anda buka mulut, tarik napas kuat-kuat, baru tutup mulut. Kemudian tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat. Ketika melakukannya, jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang anda tiupkan tidak keluar. Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan buatan ketika korban tersengat. Tiga sampai empat kali pernapasan buatan awalan akan sangat membantu korban.
Jika korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih banyak lagi pernapasan buatan, sampai 20 kali dalam semenit.
Untuk pernapasan buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan lewat mulut. Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau setelah dilakukan pernapasan buatan, ternyata paru-paru juga tidak mengembang, periksa mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin ada sesuatu yang menghambat aliran udara untuk masuk. Serta setelah diberikan pertolongan pertama, segera bawa untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut.


1. Cepat bertindak. Jangan menunggu bantuan. Sebaiknya minta orang lain menunggu Ambulan, sementara Anda memeriksa tubuh korban. Pastikan listrik sudah tidak menempel atau terhubung ke tubuh korban. Jika tubuhnya masih kontak dengan arus listrik, jangan menyentuhnya dengan tangan telanjang. Matikan arus segera. Jika Anda tidak bisa memotong arusnya, segera tendang saja tubuhnya dengan sol sepatu Anda.Rebahkan tubuh korban hingga terlentang dan angkat dagunya.

2. Lihat, dan dengar nafasnya. Jika Anda menemukan korban dalam keadaan tidak bernapas, segera beri napas bantuan –jika dulu Anda mengikuti Pramuka, seharusnya Anda bisa melakukannya. Bila Anda termasuk orang awam, coba tekan hidungnnya dengan jari Anda dan tiupkan udara ke dalam mulutnya dua kali hingga dadanya mengembang.

3. Periksa denyut nadi di lehernya. Jika tidak ada tanda-tanda setelah 5 detik, tekan dadanya sebanyak 5 kali dengan kedua telapak tangan Anda –telapak tangan kiri berada di atas dada dan yang lain di atas punggung tangan kiri. Pastikan posisi tangan Anda berada satu garis dengan putingnya. Periksa lagi. Jika tetap tidak ada. Ulangi.

4. Tutupi titik luka bakar yang terjadi akibat masuk dan keluarnya arus listrik pada tubuh karena bisa mempercepat pengurangan cairan dalam tubuh. Gunakan kain, perban atau benda apapun yang bersifat tidak mengantarkan panas















BAB III
PENUTUP


3. 1   Kesimpulan

3. 2   Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien sengatan listrik dengan baik dan benar.























DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://stasiunbidan.blogspot.com/2009/04/askeb-ibu-nifas-dengan-tromboflebitis.html
Puruhito. 1987. Pengantar Bedah Vaskulus. Surabaya : Airlangga University Press.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8. Vol. 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

0 komentar:

Posting Komentar