jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

Askep Hemofili

Diposting oleh Amel_Lia

H E M O F I L I A


A.    PENDAHULUAN
Hemofilia adalah suatu gangguan yang mengenai faktor pembekuan darah yang diturunkan melalui gen resesif pada kromosom x dari kromosom sex
Hemofilia ada 3 macam
1. Hemofilia A : Gangguan pada faktor VIII
2. Hemofilia B : Gangguan pada faktor IX
3. Penyakit van wilbrond

B.     ETIOLOGI
a. Diturunkan dari orang tua
b. Pasien menderita kalau terjadi mutasi genetik

C.    PATOFISIOLOGI
a.       Ketika mengalami perdarahan à pembuluh darah rusak, sehingga darah  keluar dari pembuluh darah
b.      Pembuluh darah akan mengerut
c.       Trombosit/ platelet akan menutup luka pada pembuluh darah  yang rusak
d.      Kekurangan pembekuan darah, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak tertutup sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar
       
D.    GEJALA KLINIS
1. Hemortrosis à deformitas
2. Hematom
3. Epistaksis, perdarahan gusi
4. Neuropati perifer
5. dsb

E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan aktivitas faktor VIII
- Pemeriksaan Hb
- PTT (Partial Tromboplastin Time)

F.     PENATALAKSANAAN
- Tranfusi darah segar
- Plasma beku
- Injeksi faktor VIII konsentrat
G.    KOMPLIKASI
- Hemartrosis
- Syok hipovolemik
- Perdarahan otak


ASUHAN KEPERAWATAN HEMOFILIA A


A.    PENGKAJIAN
- Riwayat keluarga mengenai kelainan perdarahan
- Tanyakan perdarahan tak biasa (perdarahan yang sulit berhenti lama)
- Perdarahan spontan (perdarahan tanpa trauma)

B.     PEMERIKSAAN FISIK
- Pembentukan hemanom (subkutan, intra muskular)
- Neuropati perifer
- Hemartrosis perdarahan pada sendi
- Hematuria
- Epistraksis, perdarahan pada gusi

C.    PSIKOLOGI
- Kaji konsep diri pasien à body image, peran, dll
- Kaji pemahaman pasien dan keluarga tentang kondisi dan tindakan
- Kaji dampak kondisi pada gaya hidup paru

D.    DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Resiko tinggi terhadap cidera s/d perdarahan tak terkontrol (hematoma, hemartrosis, hematuria)
            Kriteria hasil : - Mobilitas sendi normal
                                    - Tak ada memar
                                    - Tak ada defisit                                   
INTERVENSI
1.      Pantau status neurovaskuler dari ekstremitas yang sakit
R/   Degenerasi sendi dapat terjadi pada perdarahan menetap pada sendi  
2.      Pertahankan tirah baring pada sendi yang sakit ditinggikan 
R/   Imobilitas selama perdarahan menurunkan sirkulasi dan meningkatkan bantuan pada kontrol perdarahan 
3.      Mulai latihan rentang gerak pasif bila bengkak berkurang dengan alat bantu ambulasi
R/   Membantu mempertahankan fleksibilitas sendi
4.      Kolaborasi dalam pemberian analgesik
R/   Mengontrol nyeri sendi
5.      Kolaborasi dalam pemberian faktor pembekuan
R/   Mencegah terjadinya perdarahan
6.      Berikan kompres dingin 
R/   Pemberian kompres dingin membantu menghentikan perdarahan
7.      Hindari pengukuran suhu rektal ,rotasi sisi injeksi & tekan sisi selama 5-10 menit
R/   Untuk menurunkan resiko perdarahan 

2.      Resiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah s/d kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, tindakan perawatan diri
INTERVENSI
1.      Ajarkan px dan keluarga tentang tindakan keperawatan diri untuk mencegah cidera
R/   Tindakan ini ditujukan untuk mencegah perdarahan
2.      Ajarkan tindakan pertolongan pertama terhadap cidera
R/   Tindakan ini membantu mengontrol perdarahan
3.      Intruksikan keluarga dan px untuk menghubungi dokter bila kondisi px semakin parah
R/   Pencegan yang segera untuk menghilangkan kerusakan jaringan permanen
4.      Evaluasi pemahaman px & keluarga tentang kondisi, kalau perlu perbaiki kesalahan konsep    
R/   Penyuluhan kesehatan meningkatkan kepatuhan px pada program terapeutik yang ditentukan

3.      Resiko tinggi gangguan konsep diri s/d kesulitan beradaptasi pada kondisi kronik
            Kriteria hasil : - Mengungkapkan penerimaan terhadap kondisinya
                                    - Pasien menginginkan bebas dari rasa takut
            INTERVENSI
1.      Biarkan px dan keluarga mengungkapkan perasaannya
2.      Tekankan perlunya mendorong partisipasi pada perkembangan aktivitas normal yang tidak menyebabkan cedera fisik, misal : berenang
3.      Beri semangat pasien untuk sembuh, beri perawatan positif, perilaku bersahabat
4.      Bantu pasien dan keluarga memahami perubahan pola hidup  


ASKEP PADA ANAK DENGAN HEMOFILIA A

A.    PENGKAJIAN
1.      Biodata
            Nama               : An “H”
            Jenis Kelamin  : Laki-laki
            Umur               : 21 bulan
            MRS                : 24 November 2005 
2.      Riwayat Kesehatan Sekarang
a.       Keluhan utama :ibu mengatakan pasien  nyeri pada ekstremitas
b.      Riwayat penyakit sekarang
Tgl 22-11-05 px jatuh dan mengalami perdarahan pada gusi yang tidak berhenti kemudian px dibawa ke pelayanan kesehatan & diberi KOATE. Tgl 24-11-05 px MRS di ruang anak RSU dr. Soetomo karena perdarahan & dengan dx medis hemofilia A
3.      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
            - pasien pernah berak darah
            - Mimisan
  1. Riwayat Kesehatan Sekarang
            Kakak px menderita hemofilia 



















B.     PSIKOLOGI
-        Keluarga px mengatakan anaknya sering menangis
-        Px menangis bila didekati petugas kesehatan
-        Px menangis bila akan dilakukan tindakan keperawatan

C.    PERSEPSI KELUARGA
-        Keluarga masih belum bisa menerima penyakit putranya
-        Keluarga minta informasi tentang penyakit putranya
-        Terdapat  pernyataan keluarga tentang pengobatan yang salah

D.    PENGKAJIAN FISIK
-        Kemampuan pergerakan sendi & tungkai terbatas
-        Terdapat memar pada kaki kiri
-        Nyeri pada ekstremitas 
E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
-        Pemeriksaan aktivitas faktor VIII : 9,4 %

F.     TERAPI
-        Injeksi Koate koate 250 unit
-        Transfusi Krayo 



ANALISA DATA
DATA PENUNJANG
PENYEBAB
MASALAH
DS    :    Ibu px mengatakan kaki kiri px terasa nyeri
DO   : - Terdapat memar pada kaki kiri
           -       Pergerakan sendi & tungkai terbatas
           - Aktivitas faktor VIII 9,4 %
           - Skala nyeri 3
           - Kaki bertambah sakit bila digerakkan
Perdarahan/ hemartrosis
Gangguan rasa nyaman nyeri
DS    : Ibu px mengatakan kaki kiri px terasa nyeri
DO   : -  Keluarga bertanya tentang penyakit px
           - Pernyataan keluarga yang salah tentang pengobatan 
           -  Keluarga meminta informasi tentang pengobatan & prognosis
Kurang infromasi
Kurang pengetahuan
DS    : Keluarga px mengatakan anaknya sering menangis 
DO    : -  Px menangis bila didekati petugas kesehatan
            -  Px menangis bila akan dilakukan tindakan keperawatan
Efek hospitalisasi
Ansietas




Dx Keperawatan
Rencana
Rasional
Implementasi
Tujuan
Intervensi
Gangguan rasa nyaman (nyeri ringan) s/d perdarahan hemarthosis ditandai :
DS     :     Ibu px mengatakan px merasa nyeri pada kaki kiri
DO :-Terdapat memar pada kaki kiri
-  Pergerakan sendi & tungkai terbatas
-  Aktivitas faktor VIII 9,4 %
-  Skala nyeri 3
-  Kaki bertambah sakit bila digerakkan
Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang dengan kriteria
-  Px tidak merasa nyeri
-  Px dapat bergerak secara bebas
-  Memar pada kaki kiri hilang
-  Px rileks
1.   Lakukan pendekatan pada px & keluarga
2.   Ajarkan teknik destraksi
3.   Lakukan kompres dingin
4.   Kolaborasi dg tim medis untuk pemberian
- Krayo
- KOATE 250
- Analgesik
1. Menciptakan rasa saling percaya 
2. Mengalihkan perhatian px terhadap nyerinya
3. Memberikan rasa nyaman
4. Tranfusi krayo dan injeksi KOATE akan meningkat kan faktor VIII
Analgetik untuk mengurangi nyeri
Tgl. 26 -11-2005
1. 13.00 melakukan pendekatan pd px dan keluarga (px & keluarga kooperatif)
2. 13.10 memberikan teknik destraksi dengan memberikan mainan/ nonton TV (px dapat melupakan nyeri sesaat)
3. 13.20 Mengajarkan keluarga untuk melakukan kompres dingin pd bag yang memar (keluarga dpt melakukannya & px merasa nyaman)
4. 26/11/05 (08.00)
Injeksi KOATE 250 unit
27/11/05 (05.00)
Tranfusi Krayo 5 bagian 

CATATAN PERKEMBANGAN
TGL
27/11/05
S    :   Ibu px mengatakan px masih nyeri
O   :   - Skala nyeri 3
           - Terdapat memar pd kaki kiri diameter 1,5 cm
           - Px menangis, pergerakan sendi terbatas
A   :   Tujuan belum tercapai
P    :   Intervensi no : 2,3,4 dilanjutkan

28/11/05
S    :   Ibu px mengatakan px masih nyeri
O   :   - Skala nyeri 2           -Hb : 10,9 gr%
           - Terdapat memar pd kaki kiri diameter 1,5 cm
           - Px rileks
           -  Pergerakan sendi terbatas
A   :   Tujuan tercapai sebagian 
P    :   Intervensi no : 2,3,4 dilanjutkan

29/11/05
S    :   Keluarga px mengatakan px tidak nyeri
O   :   - Skala nyeri 1
           - Memar sedikit menghilang diameter 1,5 cm
           - Px rileks
           -  Pergerakan sendi bebas
A   :   Tujuan tercapai
P    :   Intervensi no : 5 dilanjutkan

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERAWATAN HEMOFILIA
*      KELEBIHAN
        Tidak memerlukan alat alat khusus
        Tidak ada tindakan yang membahayakan pasien, misal : pembedahan 
        Asuhan bisa diajarkan kepada keluarga karena sederhana
*      KEKURANGAN
        Membutuhkan biaya mahal
        Membutuhkan waktu lama
        Kadang-kadang penderita mengandung penghambat   faktor VIII
        Pasien terdapat resiko tertular HIV atau Hepatitis akibat tranfusi

KESIMPULAN

Hemofilia merupakan gangguan mengenai faktor pembekuan yang diturunkan melalui gen resesif pada kromosom x dari kromosom sex. Dialami oleh pria dengan ibu karier hemofilia dan sering pada bayi dan anak-anak. Tindakan keperawatan dilakukan dengan tujuan meminimalkan komplikasi. Salah satu upayanya dengan memberikan infromasi pada keluarga tentang perawatan di rumah   

0 komentar:

Posting Komentar