jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 18 Maret 2011

ambulasi

Diposting oleh Amel_Lia

BAB I
PENDAHULUAN

1.2    Latar Belakang
Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh, pergerakan dasar dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan  mekanika tubuh dan ambulasi. Untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara menggapai benda, naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keeprawatan pada pasien melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakan keperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi, meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas, mencegah komplikasi dari imobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.

1.2    Tujuan
1.   Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah kebutuhan dasar manusia yang diberikan oleh Bu Ardhias S, selaku dosen mata kuliah tersebut.
2.   Tujuan Khusus
§  Untuk mengetahui kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
§  Untuk mengetahui prinsip mekanika tubuh dan pergerakan dasarnya
§  Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh dan ambulasi
§  Untuk mengetahui dampak mekanika tubuh dan ambulasi
§  Untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi.




1.3    Manfaat
          Mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi, prinsip mekanika tubuh dan pergerakan dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh dan ambulasi, dampak mekanika tubuh dan ambulasi, dan menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi.
























BAB II
LANDASAN TEORI


2.1    Kebutuhan Mekanika Tubuh dan Ambulasi
Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga; terkoordinasi, serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas. Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan fungsi tubuh terhadap susunan muskuloskeletal, mengurangi tenaga yang dikeluarkan, dan mengurangi kelelahan. Kebutuhan bergerak sangat dibutuhkan karena pergerakan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri dari kecelakaan seperti jatuh.

2.2    Prinsip Mekanika Tubuh
Prinsip yang digunakan dalam mekanika tubuh adalah sebagai berikut:
1.   Gravitasi. Merupakan prinsip pcrtama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumhu dalam pergerakan tubuh. Terdapat tiga faktor yang pcrlu diperhatikan dalam gravitasi:
§  Pusat gravitasi (center of gravity), titik yang bcrada di pertengahan tubuh.
§  Garis gravitasi (&neofgravity), merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat gravitasi.
§  Dasar tumpuan (base of support), merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang/menahan tubuh.
2.      Keseimbangan. Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan eara mcmpcrtahankan posisi garis gravifasi di antara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3.   Berat. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat diperhatikan adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh.

2.3    Pergerakan Dasar dalam Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh dan aanbulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan, di antaranya:
§  Gerakan(ambulating). Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan akan berbeda. Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil dibanding dengan orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi lain dan pusat gravitasi selalu berubah pada posisi kaki. Pada saat berjalan terdapat dua fase, yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang akan menghasilkan gerakan halus dan berirama.
§  Menahan (squatting). Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok, dan tentunya juga berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
§  Menarik (pulling). Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, di antaranya ketinggian, letak benda (sebaiknya berada di depan orang yang akan menarik), posisi kaki dan tubuh dalam menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk, lalu lakukan penarikan.
§  Mengangkat (lifting). Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot bcsar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belaksng.
§  Memutar (pivoting). Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur gravitasi dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh. -`

2.4    Faktor-faktor yang Memengaruhi Mekanika Tubuh dan Am­bulasi
1.       Status Kesehatan. Perubahari status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistcm saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan lain-lain.
2.       Nutrisi. Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dari memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
3.       Emosi. Kondisi psikologis sesearang dapat memudahkan perubahan perilaku ­yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dari ambulasi baik. Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalarrti perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.     
4.       Situasi dan Kebiasaan, Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mckanika tubuh dan ambulasi.
5.       Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6.       Pengetahuan. Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong sescorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.

2.5    Dampak Mekanika Tubuh dan Ambulasi
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang salah adalah sebagai berikut :
1.       Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem muskuloskeletal.      .
2.       Risiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskuloskeletal. Seseorang salah dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur muskuloskeletal, misalnya kelainan pada tulang vertebra.











BAB III
PROSES KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN AMBULASI

3.1    Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan pada masalah mekaika tubuh dan ambulasi, antara lain menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak dengan cara bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit dari kursi ke posisi berdiri, atau perubahan posisi. Selanjutnya, menilai adanya kelainan dalam mekanika tubuh pada saat duduk, beraktivitas atau saat pasien mengalami bergerakan serta pengkajian terhadap status ambulasinya. Kemudian, menilai gaya berjalan pasien (mantap atau tegak lurus), ayunan lengan atas (pantas atau tidak), kaki ikut siap pada saat ayunan atau tidak, langkah jatuh jauh dari garis gravitasi atau tidak serta berjalan apakah diawali dan diakhiri dengan mudah atau tidak.

3.2    Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi, antara lain :
1.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat spasme muskuloskeletal pada ekstremitas, nyeri akibat peradangan sendi, atau penggunaan alat bantu dalam waktu lama.
2.      Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralisis, gaya berjalan tidak stabil, atau penggunaan tongkat yang tidak benar.
3.      Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.

3.3    Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
1.      Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada saat melakukan aktivitas sehari-hari.
2.      Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
3.      Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh
Perencanaan :
1.      Terapi latihan : Mobilitas Sendi : pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi.
2.      Penaturan Posisi : tempatkan pasien yang sesuai untuk meningkatkan kenyamanan, meningkatkan integritas kulit, dan mendukung kemandirian.
3.      Berikan penguatan positif selama aktivitas
4.      Dukung pasien / keluarga untuk memandang keterbatasan secara realistis.
5.      Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
6.      Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
7.      Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
8.      Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam katihan aktivitas
9.      Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
10.  Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
11.  Berikan pendidikan kesehatan tentang :
-          Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energi
-          Penggunaan alat bantu pergerakan

3.4    Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan
1.      Latihan Ambulasi
a.    Duduk di atas tempat tidur
Cara :
§  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
§  Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya dengan telapak tangan menghadap ke bawah
§  Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.
§  Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang / bantal.


 












Gambar 1
Posisi Duduk di Atas Tempat Tidur
b.   Turun dan berdiri
Cara :
§  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
§  Atur kursi roda dalam posisi terkunci
§  Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang
§  Fleksikan lutut dan pinggang Anda.
§  Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan dan kiri pinggang pasien
§  Etika pasien melangkah ke lantai tahan lutut Anda pada lutut pasien
§  Bantu pasien tegak dan jalan sampai ke kursi






§  Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi agar nyaman
 












Gambar 2

Cara Membantu Pasien ke Kursi Roda

c.    Membantu berjalan
Cara :
§  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
§  Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak tangan Anda.
§  Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien
§  Bantu pasien berjalan








Gambar 3

Membantu Pasien Berjalan
2.      Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.
3.      Cara :
§  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
§  Atur branchard dalam posisi terkunci
§  Bantu pasien dengan 2-3 perawat
§  Berdiri menghadap pasien
§  Silangkan tangan di depan dada
§  Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
§  Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
§  Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
§  Atur posisi pasien di branchard
(Hidayat, AAA dan Aliyah, M, 2005)

 






 

 

 

 

 


Gambar 4

Cara Memindahkan pasien ke branchard dengan Dua orang


 









 


Gambar 5

Posisi Memindahkan Pasien dengan Dua orang

 


















Gambar 6

Posisi Tangan Ketika Memindahkan Pasien
3.5    Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah mekanika tubuh dan ambulasi adalah untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara menggapai benda, naik dan turun, dan berjalan.


























BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
-          Pengkajian keperawatan pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi, antara lain menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak dengan cara bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit dari kursi ke posisi berdiri, atau perubahan posisi.
-          Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi antara lain :
1.      Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya kelemahan akibat spasme muskolosketal pada ekstrimitas, nyeri akibat paradangan sendi, atau penggunaan alat bantu dalam waktu lama.
2.      Risiko cedera berhubungan dengan adanya pasalisis, gaya berjalan tidak stabil, atau penggunaan tongkat yang tidak benar.
3.      Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.
-          Perencanaan keperawatan diantaranya
1.      Terapi latihan : molibitas sendi
2.      Pengaturan posisi
3.      Berikan penguatan positif selama aktivitas
4.      Dukung pasien untuk memandang keterbatasan secara realistis
5.      Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
6.      Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
7.      Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
8.      Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan aktivitas
9.      Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
10.  Lakukan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
11.  Berikan pendidikan kesehatan
-          Pelaksanaan / tindakan keperawatan dengan
1.      Latihan ambulasi
2.      Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien
-          Evaluasi keperawatan yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah mekanika tubuh dan ambulasi adalah untuk menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik.

4.2    Saran
1.      Agar mahasiswa memahami arti ambulasi dan kebutuhan mekanika tubuh dengan baik.
2.      Agar mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang benar bagi pasien dengan gangguan ambulasi.
3.      Agar mahasiswa bisa mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan pada pasien kelak di lapangan.




















DAFTAR PUSTAKA


Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Tarwoto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Wilkinson, Judith. M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dasar Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.

0 komentar:

Posting Komentar