jumlah pengunjung blog

jumlah pengunjung blog

google translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Jumat, 11 Maret 2011

askep sirosis hepatis

Diposting oleh Amel_Lia

PENDAHULUAN



A.    Latar belakang
Kondisi terminal adalah kondisi dimana seseorang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh hingga menuju proses kematian.
Contoh : AIDS, CA, Hematoma, dll.
Tahap-tahap menjelang kematian :
1.      Denial (penolakan)
2.      Anger (marah)
3.      Bargaining (tawar mewar)
4.      Depresi (berkabung)
5.      Acceptance (menerima)

B.     Tujuan
Tujuan dari asuhan keperawatan kondisi terminal adalah :
I.       Menghilangkan atau mengurangi, rasa sedih takut dan depresi.
II.    Mempertahankan rasa aman dan percaya diri
III. Mempertahankan harapan
IV. Membantu menerima rasa kehilangan.

C.    Rumusan Masalah
Pada makalah ini membahas tentang
I.       Landasan teori
-          Definisi cirosis hepatis
-          Etiologi
-          Patofisiologi
-          Gejala klinis
-          Penatalaksanaan
-          Komplikasi
II.    Asuhan Keperawatan Cirosis Hepatis
III. Penutup :   -     Kesimpulan
                        -     Saran
IV. Daftar Pustaka

CIROSIS HEPATIS



I.             Definisi
Cirosis Hepatis adalah penyakit kronis yang dikarakteristikkan oleh penyebaran inflamasi dan fibrosis pada hepar.

II.          Etiologi
1.      Mal nutrisi
2.      Alkoholisme
3.      Hepatitis virus
4.      Kegagalan jantung
5.      Metabolik (hemokromatis penyakit wilson)
6.      Kontak dengan bahan kimia toksik dan obat-obatan tertentu

III.       Gejala Klinis
1.      Anoreksia, mual, muntah, diare
2.      Demam, BB menurun, lekas lelah
3.      Asites hidrotorax dan oedem
4.      Ikterus, kadang-kadang urine menjadi lebih tua (kecoklatan)
5.      Hepatomegali
6.      Nyeri abdomen kuadran  kaan atas
7.      Hipertensi Portal
8.      Kelainan endokrin berupa
a.       Impotensi, atrofi testis, ginekomastia
b.      Amenorhoe, hiperpigmentasi areola mammae
c.       Eritema palmanis












IV.       Patofisiologi
 
































Kematian
 
 


V.          Pemeriksaan Diagnosis
1.      Pemeriksaan faal hati
2.      Pemeriksaan biopsi hati
3.      Foto rontgen
4.      Pemeriksaan terhadap Hbs Ag Å
5.      Urinalisis menunjukkan bilirubinaria

VI.       Penatalaksanaan
1.      Istirahat ditempat tidur sampai ada perbaikan ikterus asites dan edema
2.      Diet rendah protein, bila ada asites berikan diet rendah garam
3.      Mengatasi infeksi dengan antibiotika
4.      Memperbaiki keadaan gizi, bila perlu dengan pemberian infus dialisa hati atau asam amino esensiil dan glukose
5.      Roboransia : Vit B Kompleks, Vit C, dilarang makan, minum bahan yang mengandung alkohol

VII.    Komplikasi
-          Hematomesis melura
-          Koma hepatikum
-          Ensepalo hapatik
-          Asites
-          GG endokrin














ASKEP PADA PASIEN DENGAN CIROSIS HEPATIS



I.             Pengkajian
Jenis kelamin         :  pria lebih banyak dari pada wanita
Umur                     :  45 – 65 th

II.          Riwayat Kesehatan Pasien
A.    keluhan utama : mual, muntah
B.     Riwayat Kesehatan sekarang
Mual, muntah, sesak, asites, nyeri abdomen kanan atas, demam, ikterus.
C.     Riwayat Kesehatan Masa Lalu
-          Pemakaian alkohol
-          Riwayat hepatitis
-          Gagal jantung kanan

III.       Riwayat Kesehatan Keluarga

IV.       Kebiasaan Sehari-hari
A.    Pola Aktivitas
Badan lemah, lelah ditandai dengan penurunan tonus otot
B.     Pola Eliminasi Urine
-          Protein uri
-          Warna urine menjadi lebih tua dan kecoklatan
C.     Pola Eliminasi Alvi
-          Diare
-          Konstipasi
D.    Pola Makan
-          Anoreksia
-          Mual, muntah
-          Penurunan BB / Kenaikan BB (cairan)
E.     Psikosoaial
-          Px cemas / gelisah
-          Cenderung menarik diri
-          Interaksi sosial berkurang
F.      Data Spiritual
-          Ibadah sebelum sakit
-          Ibadah sesudah sakit
-          Menolak / menerima penyakit

V.          Pemeriksaan Fisik
Perkusi
-          Perut membesar, tegang, mengkilap
-          Dispnoe
-          Peningkatan lingkar abdomen
-          Ginekomastia
-          Anemi pada konjungtiva
-          Oedem pergelangan kaki
-          Atrofi payudara
-          Eritema palmar pada telapa tangan
-          Abdomen redup
Palpasi
-          Hepatomegali
-          Splenomegali
-          Strofi testis
-          Nyeri kuadran kanan atas

VI.       Pemeriksaan Penunjang
-          SGOT / SGPT meningkat
-          Hbs Ag positif
-          Bilirubin meningkat
-          Pemeriksaan biopsi hati
-          Penurunan kadar albumin serum
-          Peningkatan kadar globulin serum









DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh beda dengan intake yang kurang ditandai dengan :
DS             :  -     Px mual, sebah
                     -     Px nafsu makan menurun
DO            :  -     Makan 1 prosi tidak habis
                     -     Px muntah
                     -     Terjadi peningkatan BB
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Intervensi
1)      Kaji status nutrisi Px
R/  untuk mengetahui sejauh mana perubahan nutrisi yang dialami
2)      Berikan motivasi pada pasien untuk makan
R/  Motivasi dapat menumbuhkan semangat untuk makan
3)      Berikan makanan porsi kecil tapi sering
R/  makanan porsi kecil tapi sering mengakibatkan peningkatan asupan nutrisi tanpa rangsangan mual.
4)      Anjurkan oral Hygiene
R/  dapat memberikan rasa nyaman dan segar sehingga nafsu makan meningkat.
5)      Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet TK RL RP
R/  pemberian tinggi kalori untuk menambah energi diet rendah lemak untukmengurangi rangsangan mual, diet rendah protein untuk memperingan kerja hepar.
6)      Kolaborasi dengan medis dalam pemberian antiemetik dan roboransia
R/  roboransia ® memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh, antimetik® mengurangi rangsangan muntah.
2.      Gangguan Volume cairan lebih dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan retensi natrium yang ditandai dengan oedem, lingkar abdomen meningkat, BB meningkat, perut membesar, tegang, mengkilap, turgor kulit menurun.
Tujuan :
-          Oedem berkurang
-          Terjadi penurunan lingkar abdomen
-          BB dalam batas normal
-          Perut tidak tegang tidak mengkilap
Intervensi
1)      kaji intake dan out put
R/ mengetahui keseimbangan cairan dalam tubuh
2)      Pantau BB
R/  Mengetahui perubahan BB
3)      Ukur lingkar abdomen setiap hari
R/  mengetahui asites sudah berkurang, tetap atau bertambah parah
4)      Kolaborasi dengan tim gizi, beri diet RG
R/  diet rendah garam dapat mengurangi retensi cairan dalam tubuh sehingga oedem berkurang / hilang
5)      Kolaborasi dengan medis dalam pemberian diuretik
R/  Diuretik dapat memperlancar baik sehingga dapat mengurangi oedema
3.      Ketidak efektifan koping individu (cemas) sampai dengan ketidak siapan menghadapi kematian ditandai dengan :
-          Px selalu menanyakan tentang penyakitnya
-          Gelisah, anorexia
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapka keadaan Px berkurang dengan kriterian :
-          Px dapat menerima kondisinya
-          Px tampak rilex
Intervensi
1)      Lakukan pendekatan pada Px da Keluarga
R/ Px da keluarga kooperativ
2)      Kaji tingkat dan penyebab anxietas
R/  dapat memudahkan dalam menentuka intervensi
3)      Berikan informasi secara lengkap tentang proses, penyebab dan akibat dari penyakitnya
R/  Px akan memahami dan menerima penyakitnya
4)      Anjurkan Px banyak berdoa
R/  mendekatkan diri pada Tuhan dapat mengurangi beban
5)      Tunjukkan rasa empati dan berikan motivasi
R/  memberi ketenangan pada Px

KESIMPULAN



Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
-          Cirosis Hepatis adalah penyakit kronis yang dikarakteristikkan oleh penyebaran inflamasi dan fibrosis pada hepar.
-          Pencegahan Cirosis Hepatis
Peningkatan Gizi
Tidak mengkonsumsi alkoholisme
Menghindari dari bahan kimia toksik dan obat-obatan tertentu
























DAFTAR PUSTAKA



1.      Medikal bedah (Barbara. C. Long)
2.      Catatan Kuliah Semester III
3.      Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1
4.      Doengoes. 2000. Rencana Asuhan keperawatan. Jakarta : EGC

0 komentar:

Posting Komentar